1)
Peran Formal
Setiap posisi formal dalam keluarga
adalah peran-peran yang terkait, yaitu sejumlah prilaku yang kurang lebih
bersifat homogen.
Peran dasar
yang membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah, istri-ibu antara lain sebagai
berikut: (1)Peran sebagai provider atau penyedia, (2)Sebagai pengatur rumah
tangga, (3)Perawatan anak, baik yang sehat maupun yang sakit, (4)Sosialisasi
anak, (5)Rekreasi, (6)Persaudaraan (kinship), memelihara hubungan keluarga
paternal dan maternal, (7)Peran terapeutik (memenuhi kebutuhan aktif dan
pasangan), (8)Peran seksual.
2)
Peran Informal
Peran informal bersifat implisif
biasanya tidak tampak dan dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
emosional individu dan atau untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga.
Menurut Mubarak, Wahit Iqbal dkk (2009)
peran informal dapat bersifat adptif dan peran yang merusak. Peran informal
antara lain:
(1)
Peran adatif antara lain:
a.
Pendorong
Dalam keluarga terjadi kegiatan mendorong, memuji,
setuju dengan, dan menerima kontribusi orang lain. Akibatnya dapat merangkul
orang lain dan membuat mereka merasa bahwa pemikiran mereka penting dan
bernilai untuk didengarkan.
b.
Pengharmonis
Pengharmonis yaitu berperan menengahi perbedaan yang
terdapat diantara para anggota, penghibur, dan menyatukan kembali perbedaan
pendapat.
c.
Inisiator – kontributor
Mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-cara
mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.
d.
Pendamai
Jika terjadi konflik dalam keluarga maka konflik dapat
diselesaikan dengan jalan musyawarah atau dengan jalan damai.
e.
Pencari nafkah
Peran yang dijalankan oleh orang tua dalam memenuhi
kebutuhan, baik material maupun nonmaterial anggota keluarganya.
f.
Perawatan keluarga
Peran yang dijalankan terkait merawat anggota keluarga
jika ada yang sakit.
g.
Penghubung keluarga
Perantara keluarga adalah penghubung, biasanya ibu
mengirim dan memonitor komunikasi dalam keluarga.
h.
Pioner keluarga
Pioner keluarga yaitu membawa keluarga pindah kesuatu
wilayah asing dan mendapatkan pengalaman baru.
i.
Sahabat, penghibur, dan
koordinator
Koordinator keluarga berarti mengorganiasi dan
merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga yang berfungsi mengangkat keakraban dan
memerangi kepedihan.
j.
Pengikut dan saksi
Saksi sama dengan pengikut, kecuali dalam beberapa hal,
saksi lebih pasif. Saksi hanya mengamati dan tidak melibatkan diri
(2)
Peran yang merusak antara lain:
a.
Penghalang
Penghalang cenderung negatif terhadap semua ide yang
ditolak tanpa alasan (Friedman, Marilyn M, 1998).
b.
Dominator
Dominator adalah kecenderungan memaksakan kekuasaan atau
superioritas dengan memanipulasi anggota kelompok tertentu, membanggakan kekuasannya,
bertindak seakan-akan mengetahui segala-galanya, dan tampil sempurna.
c.
Penyalah
Penyalah adalah suka
menyalahkan orang lain.
d.
Martir
Martir yaitu tidak menginginkan apa-apa untuk dirinya,
hanya berkorban untuk anggota keluarganya.
e.
Keras hati
Orang yang memainkan peran ini mengumbar secara terus
menerus dan aktif tentang semua hal yang “benar”, tidak bedanya dengan sebuah
komputer (Friedman, Marilyn M, 1998).
f.
Kambing hitam keluarga.
Masalah anggota keluarga yang telah diidentifikasi dalam
keluarga sebagai korban atau tempat pelampiasan ketegangan dan rasa bermusuhan,
baik secara jelas maupun tidak, kambing hitam berfungsi sebagai tempat
peyaluran.
g.
Distraktor dan orang yang tidak
relevan.
Distraktor bersifat tidak relevan, dengan menunjukkan
perilaku yang menarik perhatian, membantu keluarga menghindari atau melupakan
persoalan-persoalan yang menyedihkan dan persoalan-persoalan yang sulit.
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan meninggalkan komentar agar saya bisa feedback ke blog agan. :D